Digital Printing Jakarta – Jasa printing digital pada umumnya menggunakan mesin digital berteknologi modern dengan cara pengoperasian tertentu. Produk yang dihasilkan tergantung dari jenis mesin, merk serta kualitas dari mesin itu sendiri.
Jika Anda tertarik memahami lebih lanjut tentang cara pengoperasian mesin seperti ini untuk cetak digital, maka berikut kami berikan beberapa gambaran singkatnya seperti berikut ini. Mulai dari langkah-langkah menyalakan mesinnya hingga cara mengoperasikan untuk menghasilkan suatu produk.
Cara Menyalakan Mesin Digital Printing Jakarta
- Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah menaikkan MCB bawah dan atas. Sebagai informasi, MCB bawah memiliki fungsi untuk memberikan voltase ke board mesin. Sementara MCB atas memiliki fungsi untuk memberikan voltase ke sistem heater.
- Mengaktifkan komputer dan membuka software Lyprint. Kemudian, bukalah capping print head dengan cara membuat baut penguncinya dan menurunkan capping.
- Bersihkanlah permukaan print head dengan menggunakan tisu atau kain bersih
- Tekanlah tombol “Carriage Release” yang terdapat di bagian kanan mesin, lalu putar tombol “Emergency Stop”.
- Menekan tombol “Power” untuk dapat menyalakan seluruh fungsi board yang ada pada mesin. Periksalah apakah indikator board sedang menyala setelah menekan tombol “power”. Terjadi perubahan status pada software Lyprint dari ‘Offline’ ke ‘Ready’.
- Hal berikutnya yang perlu dilakukan adalah mengisi satu per satu tinta dengan memutar keran tinta ke arah belakang. Jika sudah selesai, maka putar keran print head kembali ke posisi awal. Lakukan lagi langkah itu untuk setiap keran tinta. Memutar keran ke arah belakang yang berhubungan dengan print head.
- Untuk dapat mengisi print head dengan tinta, tekanlah tombol “Positive Pressure”. Dan permukaan print head harus dibersihkan kembali dengan menggunakan tisu atau kain bersih. Pastikanlah permukaan print head sudah dibersihkan dengan menyeluruh.
- Menekan tombol “Printhrad Fire Voltage” yang terdapat di bagian kanan mesin agar dapat mengaktifkan voltase ke area print head.
- Periksalah area bed sudah bersih dari benda yang bisa saja mengganggu proses cetak.
- Untuk dapat membuat titik awal atau base point agar bisa memulai proses cetak, tekanlah tombol panah yang terletak di bagian kanan keyboard.
- Agar dapat mengembalikan print head ke posisi awal, tekanlah menu “Flashjet” yang ada d Lyprint software. Tahapan ini akan membuat printer pada proses standby dengan sistem penyeburan tinta pada print head secara rutin.
- Agar dapat mengangkat pinch roller yang terdapat di permukaan bed, tekan tombol “Pinch Roller Up & Down” yang berada di bagian kanan mesin. Lalu bahan yang disiapkan untuk dicetak sudah bisa dipasang
- Tekanlah tombol “Manual & Auto Feeding” yang terletak di belakang kanan mesin.
- Untuk mengulur bahan, tekanlah tombol “Feeding Forward”. Setelah itu, masukkan bahan yang ingin dicetak dari bagian belakang mesin setelah mematikan “Feeding Forward”.
- Bahan yang dicetak harus ditarik dari depan hingga melewati bed. Periksalah apakah bahan telah tertata rapi dan rata.
- Dengan menekan tombol “Feeding Reverse” yang terletak di bagian belakang kanan mesin, Anda dapat memundurkan bahan. Kemudian ketika bahan telah mendekati pinch roller, matikan mesin tersebut.
- Gunakan penjepit untuk menjepit bagian kiri dan kanan agar posisi bahan tetap stabil ketika proses cetak sedang berjalan.
- Putarlah tombol “Vacuum Fan” ke arah kanan agar gelembung pada bahan bisa terbuang.
- Untuk dapat mengulur bahan dengan otomatis, matikan tombol “Manual & Auto Feeding” dan kemudian tekan tombol “Feeding Forward”.
- Agar Pinch Roller dapat diturunkan, tekanlah tombol “Pinch Roller Up & Down”.
- Agar print head dapat dikembali pada base point, tekanlah tombol Ctrl + C yang terdapat di keyboard.
- Pada software Lyprint, klik menu Nozzle apabila ingin melakukan pemeriksaan pada nozzle head. Ada beberapa tanda apabila nozzle head hasilnya sudah bagus yaitu warna tampak nyata, tidak ada bercak dan tidak ada garis.
Itulah cara menyalakan, pengisian tinta hingga membersihkannya. Memang dari langkah di atas kelihatan rumit, karena itu lebih baik pakai jasa digital printing Sinergi Media dimana Anda tinggal pesan produk cetak digital tanpa harus mengoperasikan mesin sendiri. Hubungi 0812 8553 5200 atau email ke info@sinergimedia.co.id untuk pemesanan online.
Cara Mengoperasikan Mesin Digital Printing
Mungkin sebagian besar orang belum memahami bagaimana cara proses digital printing Jakarta. Berikut ini adalah beberapa komponen yang sangat berhubungan dengan dunia digital printing:
-
Digital Printer
Digital printer merupakan mesin digital priting Jakarta yang menerapkan metode printing yang berbasis gambar digital. Gambar tersebut pada umumnya dalam bentuk fule yang dapat langsung dicetak di sejumlah media dengan proses yang cepat dan instan.
Digital printing adalah hasil inovasi dari sistem printing yang kuno yang hadir seiring munculnya kemajuan teknologi yang telah masuk di era digital.
-
Software Editing Grafis
Software yang dibutuhkan adalah aplikasi yang digunakan untuk mendesain sebuah gambar agar dapat menghasilkan sebuah cetakan yang sesuai dengan keinginan. Terdapat beberapa software yang biasanya digunakan seperti Adobe Photoshop, Adobe Ilustrator dan lain sebagainya.
-
Designer
Desainer grafis merupakan sebuah pekerjaan yang menghadirkan grafis motion, fotografi, tipografi, atau ilustrasi. Desainer grafis memiliki tugas untuk memberikan sebuah informasi yang dibutuhkan oleh konsumen ke dalam bentuk desain yang diinginkan.
-
Software Ripping
Software ripping memiliki fungsi untuk mengubah beberapa data mentah dari format .BMP/.PSD/.JPG/.TIFF ke data yang berformat .PRN (Print). Di setiap bisnis digital printing Jakarta murah, salah satu software yang sering digunakan adalah software maintop.
Software ini juga memiliki fungsi yang cukup krusial ketika data dimasukkan ke dalam software Maintop RIP 5 version. Lalu, data akan dibuat menjadi apa yang telah disiapkan pada software Adobe Photoshop.
-
Software Printing
Terdapat beberapa aplikasi digital printer yang digunakan agar dapat menciptakan hasil cetak yang baik berupa brosur, banner dan lain sebagainya. Berikut ini adalah tahapan untuk menggunakannya:
- Tahapan pertama yang harus dilakukan adalah memiliki desain terlebih dulu dan apabila belum memilikinya maka buatlah desainnya terlebih dulu dengan menggunakan aplikasi desain grafis.
- File design harus diexport menjadi tipe .TIF dengan mode CMYK. Sementara itu, pengaturan DPInya adalah 72 dan sangat disarankan untuk menggunakan ukuran sebenarnya.
- Setelah file .TIF sudah dibuat, langkah berikutnya yang harus dilakukan adalah memasukkan software RIP. Kemudian, proses berikutnya adalah mengexportnya menjadi file .PRN.
- Gunakan aplikasi digital printer sebelum melakukan proses percetakan banner dengan menggunakan mesin digital printing Jakarta.
Perbedaan RGB dan CMYK
Perbedaan RGB dan CMYK perlu dipahami mengingat keduanya adalah komponen krusial di dalam perancangan grafis. Hasil cetakan tidak akan maksimal apabila terjadi kesalahan ketika proses pewarnaan terjadi.
Di dalam dunia desain grafis, persoalan tersebut acap kali terjadi ketika desain yang sudah siap cetak menggunakan software desain diteruskan kepada proses produksi digital printing Jakarta. Desain yang sudah siap dicetak menjadi sia-sia apabila desainer grafis tidak memiliki pengetahuan yang luas soal produksi.
Oleh karena itu, hasilnya akan kurang menarik setelah dicetak. Kesalahan tersebut biasanya terjadi karena adanya beberapa faktor, namun kasus yang acap kali terjadi yaitu saat proses pewarnaan terjadi dalam desain.
Pewarnaan dengan menggunakan RGB dan CMYK mempunyai perbedaan dan juga persamaan yang perlu dimengerti. Hal tersebut bertujuan agar tidak adanya kesalahan yang terjadi ketika proses cetak terjadi.
Layar monitor pada computer akan memperlihatkan warna yang berbeda dengan hasil printing yang ada di percetakan karena menerapkan dua model pewarnaan yang berbeda yaitu percetakan dengan menggunakan CMYK dan layar menggunakan RGB.
Hal tersebut yang menyebabkan hasil cetakan akan terlihat berbeda dengan warna yang diterapkan pada desain. Berikut perbedaan RGB dan CMYK:
-
Warna RGB
RGB merupakan singkatan dari Red, Green dan Blue. Ketiga warna tersebut akan menghasilkan kecerahan dengan tingkat yang lebih tinggi apabila dibandingkan dengan warna CMYK. Warna RGB merupakan warna yang memiliki tujuan untuk menghasilkan visual pada elektronik seperti monitor komputer, proyektor dan televisi.
Model warna RGB digunakan pada layar monitor karena tampilannya memiliki latar belakang yang warnanya hitam. Warna Red, Green dan Blue memiliki fungsi untuk dapat membagikan intensitas cahaya agar warna latar belakang yang gelap bisa menjadi cerah.
Warna RGB memiliki ciri khas warna jelas dan terang dan kapasitas file yang dihasilkan lebih rendah jika dibandingkan saat disimpan. Warnanya juga pas berdasarkan warna visual yang ada di tampilan digital seperti yang terlihat pada website.
Oleh karena itu, tidak heran apabila sejumlah desainer grafis lebih memilih untuk menggunakan warna RGB saat mendesain. Desain yang sudah dibuat dalam model warna RGB harus dibuat menjadi warna CMYK lebih dulu sebelum dicetak. Hal tersebut karena format warna yang ada di mesin cetak hanya menerapkan warna CMYK pada kalibrasi mesin cetaknya.
-
Warna CMYK
CMYK merupakan gabungan empat warna dari Cyan, Magenta, Yellow dan Black. Ke-4 warna tersebut menghadirkan sebagian warna RGB. Gabungan Cyan, Magenta dan Yellow akan menghadirkan warna Black.
Warna CMYK digunakan agar tampil senada dengan background putih yang ada di bahan cetak kertas. Warna CMYK sangat pas disimpan dengan tipe file JPEG. Model ini acap kali dijadikan standar saat proses percetakan offset, percetakan digital, letterpress, litografi, dan rotogravure hingga teknik cetak lama seperti sablon. Oleh sebab itu, agar dapat mencetak produk dengan kualitas yang sangat baik, diperlukan minimal 4 jenis tinta warna CMYK.
Namun sebuah desain yang ada pada model warna RGN yang perlu diubah menjadi CMYK ketika akan menerapkan proses cetak akan mengalami degradasi warna yang menyebabkan warna menjadi gelap dan redup. Hal tersebut tentu saja tidak sesuai dengan warna yang dihadirkan di layar monitor.
Tahapan yang perlu dilakukan untuk mencegah hal tersebut yaitu desainer grafis harus memastikan terlebih dulu desain yang diciptakan sudah sesuai dengan warna yang diinginkan. Namun formatnya masih dalam warna CMYK berdasarkan format yang diterapkan dalam mesin percetakan.
Software atau aplikasi desain grafis menawarkan dua tipe pilihan model warna yang dapat digunakan untuk menerapkan desain yang diinginkan antara RGN atau CMYK. Namun ada sejumlah fungsi yang hanya dapat dilakukan pada model warna tertentu.
Agar dapat memilih antara dua model warna CMYK atau RGB yang dapat diterapkan saat tampilan ketika membuka dokumen baru. Tetapi jika desain digital printing Jakarta sudah dibuat terlebih dulu, mode warna tetap masih dapat diubah belakangan.